Jakarta, Mantenhouse.com – Kena PHK dari perusahaan ternyata tidak selamanya menjadi mimpi buruk. Salah satunya Lynda Permatasari yang malah mereguk untung usai di PHK dari perusahaan tempat ia bekeja. Dia lah sang pemilik Puspita Sawargi Wedding & Cetering Service. Nama vendor pernikahan yang satu itu sudah tak asing lagi di dengar di dunia pernikahan khususnya bagi para calon pengantin di wiayah Jabodetabek. Apalagi bila pameran pernikahan tiba, standbooth Puspita Sawargi selalu menjadi yang paling ramai dikunjungi. Ya, dibalik kesuksesan suatu usaha pasti ada kisah menarik mulai dari bagaimana memulai usaha, strategi pemasaran, dan suka duka yang dialami. Yuk simak kisah dibalik kesuksesan Puspita Sawargi berikut ini.

Krisis moneter yang melanda di tahun 1999, membuat Lynda di PHK dari tempat ia bekerja, kemudian ia diberikan pesangon Rp 200 juta. Dengan mengantongi uang tersebut, ia berusaha mencari pundi-pundi rezeki lain, dan pilihannya jatuh ke usaha katering. Kebetulan ibu dan adik-adiknya pintar memasak. Lynda pun mulai melakukan persiapan, ruang tamu dan garasi disulap menjadi kantor untuk melayani pelanggan yang datang memesan. Usaha pun dimulai dari menima pesanan katering pernikahan dengan budget murah. Pada awal berdiri, Lynda dibantu 11 pekerja. Lambat laun jumlah pekerjanya bertambah terus hingga kini mencapai 600 orang lebih.

Dari usaha katering rumah ke rumah, sat ini omzet yang kami dapatkan cukup besar. Usaha yang terus membesar ini, tentu meraih hasil yang besar pula. Lynda pun blak-blakan jika dalam 3 tahun terakhir omzet yang diraih mencapai Rp 10 miliar. Itu angka minimal dengan jumlah kontrak hanya 100 event. “Kalau dihitung rata-rata, kami dapat order 60 pernikahan dalam satu bilan dengan biaya Rp100 huta. Seringnya, sih di atas 100 pernikahan sebulan, dengan biaya lebih dari Rp100 juta.” Ungkap Lynda.

Strategi pemasaran yang dilakukan Puspita Sawargi ini dengan banyak bekerjasama dengan gedung-gedung di wilayah Jabodetabek, dan mengundang calon pengantin untuk testfood ditambah presentasi yang ramah membuatnya laris manis didatangi calon pengantin. “Yang penting kita memberi harga yang tidak mahal, kita bisa menjangkau masyarakat baik dari bawah sampai ke atas dengan harga yang tidak terlalu memberatkan mereka, kita memberikan inovasi, kreatifitas dan juga kepuasan kepada pelanggan yaitu jujur,” terang dia. Selain orang biasa, klien Puspita Sawargi kini dikenal di kalangan pejabat dan artis.

Selain fokus pada usaha katering, Puspita Sawargi juga menyediakan dekorasi, pelaminan, tari-tarian, musik tradisional, dan lain-lain. Soal rasa, Ibu Lynda mengaku sangat berhati-hati mempertahankan rasa dan jenis makanan yang beragam. Menu andalan yag menjadi juara adalah empal gentong, dendeng balado, dan lasagna. Agar klien tak bosan dengan menu yang itu itu saja, inovasi terus dilakukan. Lynda terus kembangkan menu-menu baru, misalnya dulu udang goreng tepung sekarang udang havermut. Puspita Sawargi pun telah mendapat banyak tanggapan positif dari masyarakat dan beberapa penghargaan hingga Lynda pun tak mengira usahanya akan berkembang sebesar ini.

Tak cuma makanan, masalah dekorasi tak luput dari perhatian. Inovasi dan memperhatikan tren dekorasi dan keinginan pelanggan. Misalnya saat ini sedang tren vintage atau warna-warna pastel, saya harus siap-siap investasi lagi. harus siap modal, duit keluar beli ini itu agar mengikuti tren. Rahasia lain dari Puspita Sawargi dalam menjalani usaha adalah mampu megatur waktu pesanan dengan baik dan meningkat kemampuan berkomunikasi, misalnya ada komplain harus segera ditanggapi dan diselesaikan dengan baik. Puspita Sawargi selalu memberikan pelayanan terbaik karena kepuasan costumer menjadi poin yang paling penting. (achy/MHDC)

Kantor :Kompleks Jatibening Residence,
Jl. Kincan Raya No.45 Rukan Kav 1 & 2,
Jatibening-Pondok Gede.

Telp/Fax :(021) 86901947 , E-mail/For Book:info@puspitasawargi.com

 

Add Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


− 1 = 2