Tes Kesehatan Pra Nikah

Mempersiapkan pernikahan tidak hanya berbicara mengenai acara akad nikah / pemberkatan dan resepsi saja, namun juga kehidupan setelah pernikahan itu sendiri termasuk rencana untuk memiliki keturunan. Untuk itu, bagi calon mempelai yang sudah memiliki rencana untuk menikah, ada baiknya sesegera mungkin melakukan cek kesehatan pra nikah berikut ini:

1. Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit, leukosit, hemoglobin, dll penting untuk dilakukan masing-masing calon pengantin untuk mengetahui kesehatan secara umum termasuk diantaranya anemia, leukemia, reaksi inflamasi dan infeksi, penanda sel darah tepi, tingkat hidrasi dan dehidrasi, polisitemia. Selain itu, pemeriksaan darah juga bertujuan untuk mendeteksi risiko keturunan dengan penyakit genetik seperti thalassemia dan hemofilia.

2. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus
Rhesus merupakan jenis antigen yang terdapat dalam darah. Pengecekan golongan darah dan rhesus ini berfungsi untuk mengetahui kecocokan antara calon ibu dan bayi. Rhesus yang berbeda antara calon mempelai pria dan wanita akan berbahaya terhadap kesehatan bayi dalam kandungan karena dapat merusak sel darah merah, menyebabkan anemia serta kerusakan organ dalam si bayi.

3. Pemeriksaan kadar gula darah
Sudah tau kan jika kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh seseorang bisa menyebabkan penyakit diabetes ? Nah, pemeriksaan kadar gula darah ini penting bagi calon ibu agar jika diketahui si ibu memiliki kadar gula yang tinggi, dapat dilakukan penanganan lebih awal untuk mencegah komplikasi pada masa kehamilan

4. Pemeriksaan urin
Pemeriksaan urin bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi pada saluran kencing. Ditemukannya darah, protein, atau gula pada urin juga bisa mengindikasikan adanya penyakit tertentu pada calon ibu yang bisa mempengaruhi kehamilannya.

5. Deteksi penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual merupakan salah satu ancaman terbesar bagi calon bayi di dalam kandungan, untuk itu, ada baiknya pasangan yang mau melangsungkan pernikahan melakukan cek kesehatan ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada calon bayi yang akan dilahirkan. Jika salah satu terdeteksi memiliki penyakit menular seksual, segera lakukan pengobatan secara rutin dan berkala ya

6. Deteksi infeksi hepatitis B
Pemeriksaan infeksi hepatitis B dilakukan dengan pengecekan HBsAg atau Hepatitis B surface Antigen. Pmeriksaan ini bertujuan untuk mencegah adanya penularan penyakit hepatitis B kepada pasangan melalui hubungan seksual karena akan berakibat buruk pada janin selama masa kehamilan.

7. Deteksi penyakit penyebab kelainan selama masa kehamilan
Selain 6 pemeriksaan tadi, calon mempelai wanita juga wajib melakukan pemeriksaan penyakit lain yang bisa mempengaruhi kehamilan seperti penyakit yang disebabkan oleh kuman Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus atau yang biasa dikenal dengan pemeriksaan TORC. Infeksi virus dan bakteri yang terdeteksi lebih awal sebelum masa kehamilan akan dapat ditangani lebih baik dibanding dengan pendeteksian yang terlambat karna dapat membahayakan bagi calon bayi yang akan lahir.

Add Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


− 3 = 3