Seperti yang kita ketahui bahwa hampir di seluruh dunia busana pengantin selalu memiliki warna yang cerah karena identik dengan kesan kebahagiaan. Akan tetapi, berbeda dengan busana pengantin dari salah satu suku di Indonesia, yakni suku Jawa. Pasalnya, busana pengantin dari suku Jawa ini selalu identik dengan warna hitam yang biasanya akan dikaitkan dengan suasana berkabung.

 

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa harus warna hitam menjadi pilihan untuk busana pengantin Jawa? Ternyata, di balik warna tersebut memiliki arti dan makna tersendiri bagi suku Jawa. Kira-kira apa saja? Mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

 

Hitam sebagai lambang kebijaksanaan serta kesempurnaan bagi suku Jawa.

 

Menurut suku Jawa, warna hitam menjadi perlambang dari sifat kebijaksanaan serta sifat luhur. Mengapa digunakan dalam busana pengantin? Jawabannya adalah karena diharapkan nantinya dengan menggunakan warna hitam ini pasangan pengantin tersebut akan selalu diberikan kebijaksanaan.

 

Uniknya, tidak hanya satu jenis warna hitam saja yang digunakan dalam busana pengantin Jawa. Setidaknya ada beberapa jenis busana pengantin Jawa dari berbagai daerah, antara lain:

Busana hitam adat Jawa Paes Ageng Kanigaran

 

Variasi jenis busana pengantin Jawa yang berwarna hitam pertama adalah Paes Ageng Kanigaran yang terlihat lebih tertutup dari model Paes Ageng biasanya. Secara umum, busana ini terbuat dari bahan berupa beludru ataupun velvet dengan beberapa tambahan ornamen berwarna emas. Akan tetapi, di beberapa penggunaannya juga ada campuran dari warna merah bata, biru, ataupun kuning.

 

Busana Hitam adat Jawa Paes Jangan Menir

 

Variasi busana pengantin Jawa yang berwarna hitam selanjutnya adalah Paes Jangan Menir yang memiliki sedikit kemiripan dengan Paes Ageng Kanigaran. Namun jika diperhatikan, yang membedakan keduanya adalah ornamen dodot. Masih terlihat cukup anggun dengan filosofi warna hitam menurut adat Jawa.

 

Busana Hitam adat Jawa Paes Jangan Menir

Variasi busana pengantin Jawa yang berwarna hitam selanjutnya adalah Paes Jangan Menir yang memiliki sedikit kemiripan dengan Paes Ageng Kanigaran. Namun jika diperhatikan, yang membedakan keduanya adalah ornamen dodot. Masih terlihat cukup anggun dengan filosofi warna hitam menurut adat Jawa.

 

Busana hitam adat Jawa juga bisa dipadukan dengan hijab

 

Menariknya, meskipun berwarna hitam tapi busana pengantin adat Jawa juga masih sangat cantik bila dipadukan dengan hijab serta kebaya panjang. Hanya dibutuhkan kreatifitas dan tata rias yang sesuai agar semuanya terlihat cantik di hari bahagia yakni pernikahan.

Add Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


36 − 28 =