Sebagai orang Indonesia, kamu pasti sudah sering mendengar kata ‘Buaya’ yang kerap dikaitkan dengan arti atau konotasi yang negatif pada seorang laki-laki. Yap, biasanya kata hewan yang satu ini akan merujuk kepada seorang laki-laki yang tidak setia dan kerap mempermainkan wanita. Namun jika begitu, kenapa justru roti berbentuk buaya malah hadir pada pernikahan adat Betawi? Kira-kira apa maksudnya ya?

Untuk itu, kali ini Gebyar Pernikahan Indonesia akan membahas sedikit tentang arti dan makna yang sebenarnya, mengapa roti buaya dijadikan makanan wajib yang ada pada pernikahan adat Betawi. Yuk, langsung aja kita lihat arti serta maknannya berikut ini.

Sebagai Simbol Kesetiaan

“Wah, Apa gak kebalik tuh?” Mungkin kamu akan bertanya seperti itu, tapi tenang dulu. Ternyata ada fakta yang menarik tentang buaya loh. Hewan yang satu ini, meskipun terkenal sebagai hewan pemakan daging yang ganas, akan tertapi ternyata Buaya memiliki sifat yang setia terhadap pasangannya, mengapa dikatakan demikian? Karna dalam seumur hidupnya, buaya hanya akan kawin dengan satu betina saja. Sungguh berbanding terbalik dengan konotasi yang biasa sering kita dengar ya.

Maka dari itu, filosofi seperti ini yang coba diangkat oleh pernikahan adat betawi.  Dengan adanya roti buaya pada –pernikahan adat betawi ini, diharapkan nantinya pasangan pengantin akan saling setia hingga maut memisahkan. Dan tak hanya itu, ternyata roti buaya sendiri pun memiliki makna tentang kesabaran dan kestabilan ekonomi bagi adat betawi.

Asal Mula Penggunaan Roti Buaya

Pada awalnya, roti buaya hadir dan dibawa oleh bangsa eropa ke Indonesia. Baru kemudian lambat laun, hal ini mulai berpengaruh kepada budaya dan adat pernikahan ala betawi. Peristiwa ini dimulai ketika orang-orang betawi menganggap bahwa harus ada bentuk lain dalam menyatakan cinta selain bunga yang merupakan gaya dari bangsa Eropa, sehingga akhirnya masyarakat betawi pada masa itu menganggap bahwa roti buaya bisa menjadi penggantinya untuk menyatakan cinta.  

Bentuk roti buaya untuk pernikahan adat betawi biasanya akan disajikan secara berpasangan, untuk yang roti buaya berbentuk betina akan berukuran lebih kecil dan diletakkan diatas atau disamping roti buaya yang berbentuk jantan, dengan tambahan berbagai hiasan.

Roti buaya sendiri dibuat dengan bahan-bahan yang bertekstur keras dan selanjutnya akan dibiarkan hingga membusuk. Ini melambangkan pernikahan pengantin yang akan dijalani diharapkan akan langgeng terus hingga maut memisahkan. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya zaman, maka roti buaya dibuat dengan tekstur yang semakin lembut, sehingga lebih mudah untuk dimakan dan dapat dibagi-bagikan kepada kerabat yang hadir di pernikahan.

Nah, sekarang sudah tahukan filosofi roti buaya dalam pernikahan Adat Betawi. Well, share dong hal unik pernikahan di daerah kamu di kolom komentar. Vemale tunggu ya.

Jadi, itulah tadi informasi singkat mengenai filosofi, arti dan makna mengenai roti buaya dalam pernikahan adat betawi. Bagaimana menurut kamu? Jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut seputar pernikahan adat Betawi, atau kamu ingin segera melangsungkan pernikahan dengan adat  betawi? Maka ada baiknya untuk kamu mengunjungi www.gebyarpernikahan.com sekarang juga

Semoga bermanfaat! Sumber: https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3775920/makna-filosofis-roti-buaya-dalam-pernikahan-adat-betawi

Add Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


+ 55 = 57