Tampil Seperti Raja & Ratu, Inilah Berbagai Atribut Busana Pengantin Adat Aesan Gede Palembang
Bagi masyarakat Palembang, tentunya mengetahui busana pengantin Aesan Gede yang telah menjadi lambang keagungan raja-raja pada zaman dahulu kala. Pasalnya, busana pengantin ini adalah busana yang dulunya sering digunakan oleh para bangsawan atau mereka yang hidup di lingkungan kerajaan. Namun bagi yang bukan orang Palembang, tentu ini menjadi hal baru yang menarik untuk dipelajari. Jadi, bagi kamu yang hendak menikahi orang Palembang, wajib baca artikel tentang busana pengantin adat Palembang dari Gebyar Pernikahan Indonesia berikut ini.
Lantas, apa saja atribut yang ada di dalam busana pernikahan adat Palembang? Dan apa saja maknanya? Simak selengkapnya di bawah ini, diantaranya adalah:
1. Songket
Siapa yang tak kenal songket dari Palembang? Songket dari Palembang bahkan dinyatakan sebagai songket terbaik di dunia. Maka saat pernikahan pun, kedua mempelai wajib menggunakan songket sebagai dodot, kemudian ditambah terate di bagian bahu. Sementara khuus bagi mempelai perempuan ada tambahan songket untuk bawahan. Sementara bagi pengantin pria, menggunakan songket sebagai celana.
2. Terate
Seperti yang telah dijelaskan diatas sebelumnya, terate adalah hiasan yang biasa digunakan untuk menutupi bagian bahu hingga dada bagi kedua mempelai. Terate sendiri berupa lingkaran dengan lima sudut, yang kemudian terdapat bunga melati dengan sepuhan emas. Sementara untuk tepian Terate juga terdapat pekatu dengan bentuk bintang sebagia lambang kesucian dan kemegahan. Tak lupa terdapat pula rantai dengan tambahan juntaian lempengan emas seperti biji mentimun.
3. Mahkota
Bagi pengantin Palembang, mempelai wanita akan menggunakan karsuhun di bagian kepala, sementara bagi mempelai pria akan menggunakan kopiah cuplak sebagai mahkotanya.
4. Kalung Tapak Jajo/ Kebo Munggah
Kedua mempelai juga akan menggunakan sebuah kalung bernama “Kebo Munggah” yaitu sebuah kalung dengan tiga susun lempengan yang terbuat dari emas murni 24 karat.
5. Selendang Sawit
Tak hanya songket, kedua mempelai adat Palembang Aesan Gede juga turut menambahkan selendang sawit yang terdiri dari emas serta berbagai hiasan sulur serta tambahan aksen bintang-bintang dibagian tengah.
6. Pending
Di bagian ikat pinggang ada sebuah lempengan emas dengan ukuran 6×9 cm terbuat dari emas 20 karat yang disebut dengan pending. Uniknya, bagian kepala dari pending ini, atau yang biasa disebut dengan badong terdapat ukiran berupa naga, bunga, hingga burung hong. Kedua mempelai pun wajib menggunakan ikat pinggang pending ini.
7. Keris
Tak hanya adat Jawa saja, ternyata adat Palembang pun menambahkan keris sebagai atribut baju pernikahannya. Biasanya pengantin pria yang masih keturunan para raja akan menyelupkan keris pada pending atau ikat pinggang di sebelah depan bagian kanan, dengan bagian gagang keris yang menghadap keluar. Sementara bagi mempelai pria yang bukan keturunan raja, keris pun diletakkan di bagian belakang pinggang.
8. Gelang
Adat Palembang selalu identik dengan gelang. Maka tak heran jika pada busana pengantin pun terdapat banyak gelang yang akan dikenakan pengantin seperti gelang palak ulo, gelang kecal, gelang sempuru, hingga gelang kanu. Untuk gelang palak ulo yang berbentu naga bersisik dan berpulir ini, biasanya akan digunakan dibagian lengan mempelai wanita. Sementara untuk gelang kecak wajib dikenakan oleh kedua mempelai. Gelang ini memiliki bentuk seperti mata dan dihiasi oleh pekatu polos, kemudian ditambah dengan dua buah tumpukan lingkaran emas di bagian tengah.
9. Sapu tangan Segitigo
Pernahkah Kamu memperhatikan bahwa pengantin adat Palembang selalu menggunakan sapu tangan warna merah dari bahan beludru? Ya, atribut ini disebut dengan sapu tangan segitiog dengan hiasan taburan kelopak bunga melati berwarna emas di tiap sisinya. Biasanya, pengantin pria akan mengenakan sapu tangan ini di telunjuk sebelah kanan. Sementara untuk pengantin wanita biasanya akan mengenakannya di bagian kelingking sebelah kanan.
10. Trompah
Terakhir, ada atribut alas kaki yang disebut sebagai trompah. Trompah ini biasanya memiliki warna yang dapat disesuaikan dengan atasan yang akan dikenakan oleh kedua mempelai.
Itulah tadi beberapa atribut yang ada pada busana pengantin adat Palembang Aesan Gede. Cukup menarik bukan? Temukan lebih banyak keunikan dan informasi seputar pernikahan adat Palembang di Gebyar Pernikahan Indonesia ke -14. Yuk, follow social media kami untuk mengetahui update tanggal pameran dan informasi menarik lainnya
Instagram: @gebyarpernikahanindonesia
Facebook: @gebyarpernikahanindonesia
Twitter: @GPIExpo