Seperti kita ketahui bahwa salah satu kota tertua di Indonesia adalah kota Palembang, dimana didalamnya tersimpan banyak budaya serta tradisi yang khas sejak ratusan tahun yang lalu, salah satunya seperti tradisi pernikahan adat Palembang ini. Sayangnya, seiring dengan perkembangan zaman, ada pergeseran nilai budaya yang membuat tradisi pernikahan adat Palembang ini tidak lagi dilakukan secara turun temurun hingga saat ini.

Apalagi dengan adanya konsep pernikahan minimalis yang mengedepankan budget yang murah, membuat tradisi serta budaya asli pernikahan adat Palembang mulai dihilangkan karena dirasa terlalu memakan waktu hingga berminggu-minggu serta butuh biaya yang cukup besar. Benarkah demikian?

Tradisi Pernikahan Adat Palembang Zaman dulu

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa memang tradisi pernikahan adat Palembang kerap digelar hingga berminggu-minggu bahkan bisa disebut sebagai pesta rakyat. Namun, sebelum sampai ketahapan tersebut, ada beberapa ritual atau prosesi yang harus dilalui calon pengantin demi menggelar acara pernikahan dengan adat Palembang.

Seperti misalnya acara madik, dimana sang calon pengantin pria harus menunggu sembari meminta persetujuan dari calon pengantin wanita. Dan dari prosesi ini saja akan berlangsung selama 2 hingga 7 bulan lamanya.

Kemudian, jika calon pengantin wanita sudah menyetujui, maka calon pengantin pria akan memberikan cincin 1 suku serta sarung batik. Kemudian, disusul dengan prosesi berasan untuk menentukan apa saja yang akan menjadi mas kawin, apa saja adat yang akan digunakan, hingga penentuan tanggal serta hari baik untuk memberikan seserahan tersebut. Termasuk didalamnya proses pembuatan tenda yang dibangun dari bambu oleh warga.

Unsur agama pun sangat kental ketika hendak mengadakan acara pernikahan dengan adat Palembang. orang pada zaman dahulu percaya bahwa pernikahan tidak boleh digelar ketika bulan Safar dan Hafid, sehingga disarankan untuk menggelar pernikahan di bulan bulan seperti Rabul Awal hingga Jumadil Akhir.

Tradisi Pernikahan Adat Palembang di era modern

Secara umum, sebenarnya tidak ada prosesi atau ritual yang berubah antara pernikahan adat palembang zaman dulu ataupun zaman sekarang. Hanya saja, jangka waktunya yang lebih dipersingkat, termasuk dalam hal madik karena sekarang semua bisa diurus langsung di Kantor Urusan Agama (KUA).

Kemudian, bila dahulu pernikahan adat Palembang digelar hingga berminggu-minggu layaknya pesta rakyat, maka di masa ini hal tersebut diganti dengan kegiatan zikir yang bisa dilakukan sejak malam sebelum pernikahan hingga menuju tengah malam. Dengan cara ini kegiatan yang dilakukan akan lebih bermanfaat dan lebih efisien bagi siapa saja yang hadir dan tentunya akan lebih mendapatkan berkah.

‎Yang jelas, pernikahan adat Palembang saat ini telah dipengaruhi oleh budaya modern yang serba cepat dan efisien. Dan tidak ada salahnya untuk menggabungkan kedua hal tersebut dalam pernikahan kamu.

Jadi, bagi kamu yang hendak menggelar pernikahan dengan adat Palembang namun masih bingung dengan berbagai hal seputar atributnya? Tenang, kamu bisa langsung cek dan kepoin instagram @gebyarpernikahanindonesia dan cari tahu lebih banyak seputar pernikahan impian kamu sekarang juga!

Add Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


3 + 5 =