Ada Ngerudat Dan Palang Pintu, Inilah 7 Prosesi Pernikahan Adat Betawi yang Sarat Makna
Karakter, sifat, dan budaya orang Betawi seringkali kita jumpai dalam serial tv ataupun film layar lebar yang membuat kita lebih mudah mengerti bagaimana kehidupan orang Betawi pada umumnya. Salah satu yang menarik perhatian adalah bagaimana Ketika orang Betawi mengadakan pernikahan dan bagaimana adat serta tradisi mereka dijunjung tinggi Ketika menggelar resepsi pernikahan tersebut.
Keunikan dari kebudayaan suku Betawi pun dapat kita lihat dari tiap ritual adat ataupun prosesi pernikahan yang digelar. Dari sekian banyak ritual tersebut, Gebyar Pernikahan Indonesia sudah merangkumnya menjadi 7 prosesi pernikahan adat Betawi yang sarat makna. Jadi, bagi kamu yang hendak menikah atau sedang mendekati orang Betawi, wajib baca artikel berikut ini. Kira-kira apa saja? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
1. Proses Ngelamar
Tak jauh berbeda dengan suku lainnya, dalam adat Betawi pun dikenal istilah ngelamar yang merupakan permintaan resmi dari pihak laki-laki untuk menikahi sang wanita. Bedanya, dalam adat Betawi akan ada utusan dari pihak pria yang akan membawa seserahan. Mulai dari sirih embun, pisang raja, roti tawar, uang lamaran dan lain sebagainya. Kemudian sang utusan tersebut akan merundingkan seputar mas kawin, soal anggaran pernikahan, dan soal kekudang atau makanan yang menjadi kesukaan si wanita.
2. Ritual Tande Putus
Tande putus berarti juga “tanda putus” dalam Bahasa Indonesia yang berarti si wanita atau calon none mantu telah terikat oleh pria yang melamar tersebut dan tidak dapat diganggu oleh orang lain. Dalam hal ini, ritual tande putus biasanya dilakukan atas izin dari kedua belah pihak dengan cara memberikan cincin, uang pesalin, hingga kue-kue.
Ketika prosesi ini telah selesai, maka barulah kemudian kedua calon pengantin ini akan mempersiapkan segala macam mengenai akad nikah. Salah satunya dimulai dari tradisi “piare calon none manten, atau merawat calon mempelai wanita, yang berarti sang calon pengantin wanita akan dimanjakan dengan berbagai perawatan kecantikan.
3. Ritual Ngerik
Kemudian, ada ritual ngerik atau proses mencukur rambut yang memiliki makna agar si calon mempelai wanita ini mendapatkan keberkahan dan keselamatan. Ritual ini pun dilakukan dengan menyiapkan sebuah kain putih berukuran 2 meter sebagai alas. Kemudian ada kembang setaman, air putih, bunga mawar, daun sirih dan masih banyak lagi.
Menariknya, proses ngerik ini pun ditujukan untuk membersihkan berbagai bulu-bulu halus atau anak rambut yang tumbuh di kening. Dengan begini, calon pengantin wanita pun akan terlihat lebih cantik dari sebelumnya.
4. Malam Pacar
Malam pacar yang dimaksud disini bukanlah malam untuk berpacaran dengan calon pengantin laki-laki. Melainkan merupakan ritual merias tangan calon pengantin wanita menggunakan daun pacar, dan dilakukan oleh tukang piare atau tukang rias. Dalam beberapa tradisi, terdapat juga tambahan perias yakni dari para sesepuh, kerabat dekat, dan lain sebagainya. Setelahnya, calon memplai wanita akan menggunakan riasan tipis yang dipadukan dengan busana kebaya encim.
5. Proses Ngerudat
Keesokan harinya, ada ritual yang bernama “ngerudat” . Ritual inilah yang paling sering kita lihat di layar kaca pada saat mempertontonkan orang Betawi yang hendak menikah. Ngerudat sendiri adalah proses iring-iringan keluarga besar calon pengantin pria untuk mendatangi kediaman calon pengantin wanita menuju akad.
Seperti yang kita tahu, ngerudat diawali dengan ramainya bunyi petasan sebagai tanda bahwa rombongan pria sudah datang. Dan disaat inilah rombongan keluarga pria membawa berbagai macam seserahan seperti mahar, sirih nanas, miniature masjid, dan yang paling fenomenal yang kita kenal adalah roti buaya.
6. Ritual Palang Pintu
Selanjutnya ada ritual buka palang pintu yang juga sangat terkenal di Indonesia. Ritual ini dilakukan Ketika kedua mempelai telah selesai melangsungkan akad nikah. Tradisi ini biasanya menjadi kegiatan yang paling ditunggu tunggu oleh para tamu undangan karna pada ritual buka palang pintu ini, aka nada pertunjukan silat, pantun, serta pembacaan shalawat.
Ritual buka palang pintu biasanya dilakukan oleh utusan jawara dari pihak pria dan juga jawara dari pihak wanita. Jika sang jawara dari pihak pria bisa mengalahkan utusan dari pihak wanita, maka bisa dikatakan pria tersebut lolos melewati ujian dari mempelai wanita.
7. Ritual Puade
Terakhir, ada ritual puade, ritual dimana mempelai wanita dan mempelai pria duduk bersamaan dengan tukang rias, dan sang pria kemudian membuka roban tipis yang terlihat menutupi wajah sang wanita. Selanjutnya, mempelai pria pun akan memberikan sirih dare, baru kemudian dilanjutkan dengan sembah dan cium dari wanita kepada mempelai pria. Ritual ini pun ditutup dengan pemberian suapan nasi kuning dari orangtua kepada kedua mempelai sebagai tanda pelepasan.
Dari sekian banyak ritual yang ada dalam pernikahan adat Betawi, itulah tadi 7 ritual atau prosesi pernikahan adat Betawi yang paling umum dijumpai. Lantas, bagaimana dengan kamu? Apakah sudah siap menikahi orang Betawi dan menggunakan adat Betawi?
Yang jelas, jika kamu dan pasangan ingin mendapatkan informasi lebih banyak seputar pernikahan, khususnya pernikahan tradisional, maka kamu bisa datang mengunjungi Gebyar Pernikahan Indonesia yang akan diadakan pada tanggal 10-11 Juli 2021 di Samisara Grand Ballroom, Jakarta Selatan. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kamu bisa langsung follow Instagram @gebyarpernikahanindonesia sekarang juga!