• 08176445555
  • elly@parakramaorganizer.com
  • Lagoon Garden Hall

Adat Perkawinan Padang Pariaman, Bajapuik:  Tradisi “Menjemput Lelaki”

Sumatera Barat merupakan provinsi di Indonesia yang masih sangat kental akan adat dan tradisi nya. Salah satu tradisi yang terkenal yaitu tradisi dalam pernikahan adat Minang lebih tepatnya di Kota Padang Pariaman yang disebut Bajapuik.  Seperti yang kita ketahui pada umumnya, pria yang ingin menikahi wanita pujaannya akan datang ke rumah sang wanita untuk melamar dengan membawa seserahan.  Namun berbeda dengan tradisi Bajapuik dimana sang wanita lah yang akan “membeli” sang pria. Bagaimana bisa? Yuk simak baik –baik penjelasannya!
 
Apa itu Bajapuik?
Tradisi Bajapuik ini dilakukan sebelum akad nikah dilangsungkan dimana sang mempelai wanita akan datang menjemput si lelaki di kediaman nya dengan membawa sejumlah uang.  Hal ini sebagai tanda penghormatan kepada keluarga pihak lelaki yang telah melahirkan dan membesarkannya. Hakikatnya, seorang lelaki menjadi tumpuan harapan bagi keluarganya.  Lalu setelah menikah, ia akan menjadi tumpuan harapan keluarga perempuan. 
 
Kota Padang Pariaman sendiri merupakan tempat pertama masuknya ajaran Islam ke Sumatera Barat. Maka dari itu, semua adat minang berasal dari ajaran Islam. Tradisi Bajapuik ini pun terinspirasi dari kisah pernikahan Rasulullah SAW dan  Siti Khadijah. Saat itu, Siti Khadijah memberikan sejumlah hartanya kepada Rasulullah SAW untuk mengangkat derajat beliau. 
 
 
Berawal dari para perantau
Sedangkan di Padang Pariaman, tradisi ini bermula ketika orang asli Pariaman kedatangan perantau dari Bukit-tinggi Padang Panjang yang mulai menetap dan bercocok tanam di Pariaman. Lalu orang rantau tersebut ingin menikahkan putri – putri mereka dengan orang asli Pariaman. Karena dahulu nya orang Pariaman miskin dimana mata pencaharian mereka hanya sebagai nelayan, maka untuk mengangkat derajat calon suami mereka tersebut, keluarga pihak wanita pun menjemput dan memberikan sejumlah uang untuk calon suami mereka. 
 
 
Besaran uang Japuik disesuaikan dengan status sosial sang calon suami. Semakin tinggi status sosialnya, maka semakin besar pula jumlah uang yang harus diberikan. Pada zaman sekarang ini, nilai japuik dari tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jabatan sang lelaki. 
 
 
Setelah menikah, suami berperan sebagai Urang Sumando dimana ia akan tinggal menumpang di rumah istrinya. Walaupun begitu, suami mereka akan tetap dihormati di keluarga istrinya, dipanggil dengan gelar mereka, misal sidi, bagindo atau sutan. 
 
 
Itulah tradisi Bajapuik dalam adat pernikahan Padang Pariaman. Yang calon suami nya urang awak harus tahu nih!. 
 
 
Source : https://covesia.com/news/71904/dua-warga-pasbar-yang-dilaporkan-hilang-saat-jerat-burung-ditemukan-selamat/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/01/18/telusuri-5-fakta-unik-tradisi-bajapuik-dalam-pernikahan-adat-minang-pariaman
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *