Saat kita menghadiri pesta pernikahan yang bertema adat, pastinya kita pernah disuguhkan penampilan dari atraksi – atraksi adat pada awal acara. Atraksi yang ditampilkan pun berbeda – beda sesuai dengan tema adat yang diusung. Tidak hanya sekedar untuk menambah kemeriahan pesta, namun atraksi tersebut juga menyimpan filosofi dan makna terdalam.

Dalam adat Minangkabau, salah satu atraksi yang terkenal adalah Tari Piring. Tarian adat ini biasanya ditampilkan sebagai penyambutan tamu atau  pembukaan acara adat termasuk pernikahan. Sesuai dengan namanya, para penari dalam tarian ini menggunakan piring dalam atraksinya.

Sejarah tari piring
Pada mulanya, Tari Piring ditampilkan sebagai bagian dari ritual ucapan syukur masyarakat kepada para dewa atas hasil panen yang memuaskan. Ritual dilakukan dengan cara meletakkan piring yang berisi sesaji berupa makanan ketelapak tangan sambil melangkah mengikuti gerakan yang dinamis.
Namun, seiring masuknya agama Islam ke tanah Minang, tujuan Tari Piring ini mengalami perubahan.  Tarian ini tidak lagi sebagai ritual namun hanya sebagai hiburan dalam acara – acara adat. Pada acara pernikahan adat Padang sendiri, Tari Piring memiliki filosofi bagaimana membina rumah tangga. Tak heran jika Tari Piring sering ditampilkan  sebagai atraksi pembukaan dalam acara pernikahan adat Padang.
 
Awalnya dilakukan oleh pria
Awalnya tarian ini dibawakan oleh lelaki dan perempuan berjumlah ganjil, namun tarian ini sekarang banyak dilakukan perempuan saja. Mereka berdandan cantik dan memakai busana berwarna cerah bernuansa merah dan emas serta mengenakan tutup kepala. Mereka menari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan – gerakan cepat  yang teratur tanpa menjatuhkan piring tersebut. Tarian ini diiringi dengan alunan musik dari Talempong dan Saluang alat musik tradisional khas Minangkabau.
Itulah sekilas penjelasan mengenai Tari Piring, tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat. Sebagai warga Negara Indonesia, kita sebaiknya turut serta melestarikan dan mempertahankan kekayaan adat istiadat dan kebudayaan Indonesia. Salah satunya dengan menggelarkan pesta pernikahan adat. Segala prosesi adat, busana, dekorasi, musik, dan makanan khas daerah dalam suatu pernikahan adat dapat menunjukkan bagaimana kita menghargai warisan leluhur kita.

Bagi kamu yang ingin melaksanakan pernikahan secara adat namun bingung bagaimana tata cara nya? Kamu bisa mencari wedding organizer atau vendor – vendor pernikahan yang memang bisa mengurus pernikahan adat. Tidak hanya dekorasi, busana, dan katering, biasanya mereka juga menyediakan segala keperluan prosesi adat dan tata caranya.

Vendor – vendor tersebut bisa kamu jumpai di Gebyar Pernikahan Indonesia yang akan dilaksanakan tanggal 21 – 22 Januari 2023. Diselenggarakan di The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini, Jakarta Timur, DKI Jakarta, pameran ini akan dihadiri oleh vendor – vendor pernikahan profesional yang akan membantu kamu memenuhi segala keperluan pernikahanmu baik adat maupun modern. Tidak perlu ragu karena vendor – vendor yang hadir adalah yang memiliki jam terbang tinggi. Dipastikan kamu tidak akan kecewa dengan pilihanmu.

Selain itu, akan ada Grand Prize menarik menanti, yaitu satu unit mobil dan beragam hadiah hiburan menarik lainnya. Yuk catat tanggalnya! Jangan sampai ketinggalan.

Source : http://www.analisariau.com/2017/09/budaya-minang-kabau-tari-piring-di.html
https://kemlu.go.id/kabul/id/read/tari-piring/418/information-sheet
https://rimbakita.com/tari-piring/
 
 
 
 
 

Add Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


97 − = 96